Minggu, 07 Februari 2010

Penentuan jenis kelamin pada bayi


Siapa yang berperan dalam Penentuan Jenis Kelamin Anak?
Dahulu orang berpendapat bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh kualitas sang ibu. Ada ibu yang berbakat melahirkan anak laki-laki, ada pula yang berbakat melahirkan anak perempuan. Pendapat lain mengatakan bahwa jenis kelamin bayi ditentukan bersama oleh sel laki-laki dan sel perempuan.
Sesungguhnya, Al-Qur’an telah menjelaskan hal ini empat belas abad yang lalu. Dalam firman-Nya dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wata’ala telah memberi kabar bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan ”dari air mani apabila dipancarkan”. Dengan kata lain, air mani laki-laki sebagai bagian yang menentukan jenis kelamin bayi.
”Dialah (Allah) yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dan dari air mani, apabila dipancarkan”. (Al-Qur’an 53 : 45-46)
Perkembangan ilmu pengetahuan selama abad ke-20, terutama bidang genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al-Qur’an ini. Bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Secara genetis, sel-sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Pada laki-laki, kromosom ini disebut ”XY”, dan pada wanita disebut ”XX”. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari bergabungnya sel telur dan sel sperma di dalam rahim. Baik sel telur maupun sel sperma hanya membawa setengah dari jumlah kromosom manusia, yaitu 23 kromosom. Sel telur yang dihasilkan oleh wanita, memiliki kromosom tunggal X sedangkan sel sperma ada yang membawa kromosom X dan ada yang membawa kromosom Y.
Saat keduanya bergabung, terjadilah pembuahan dan sel yang terbentuk akan memiliki 46 kromosom. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Sebaliknya, jika yang membuahi sel telur adalah sperma berkromosom X, akan terbentuk bayi perempuan. Dengan kata lain, jenis kelmain bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al-Qur’an telah mengungkapkan informasi yang meghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria. (Source:harunyahya.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar